Halaman ini berisi tautan afiliasi. Ketika Anda melakukan pembelian melalui tautan yang disediakan, kami dapat memperoleh komisi.
Cavan Sullivan Philadelphia Union Imagn/GOAL

"Saya Ingin Jadi Pemain Terbaik Di Dunia” - Cavan Sullivan, 15 Tahun, Membumi Namun Bidik Ballon D’Or

Cavan Sullivan punya pilihan untuk mengumpan bola ke belakang. Kakaknya bebas dari kawalan, dan satu pemain Philadelphia Union lain berlari masuk ke kotak penalti. Waktu injury time, dan pemuda 14 tahun itu mendapat sedikit ruang di sayap kiri dalam debut profesionalnya pada Juli 2024.

Namun, alih-alih bermain aman, ia memilih aksi spektakuler, melepaskan tendangan dari jarak 20 yard dengan sudut sulit. Kiper New England Revolution, Aljax Ivacic, memblokir bola itu ke tanah. Philadelphia tetap menang 5-1.

Seluruh momen itu terekam dalam serial dokumenter Apple TV+ “Onside: Major League Soccer.” Ada Cavan Sullivan, mengerjakan PR matematika (skornya 7/10). Ada pula Cavan, yang tak tahu harus memakan pasta bersama ayam parmesan sebelum pertandingan (“Itu karbohidrat,” ujar kakaknya).

Namun, di tengah semua itu, Sullivan tampak seperti anak yang matang melebihi usianya. Jika ada tekanan dari 38 menit sorotan televisi, kru kamera di rumahnya, atau desas-desus tentang bakatnya, Sullivan tak merasakannya.

“Itu sesuatu yang harus dibiasakan, apalagi saat kru dokumenter ada di rumah. Jadi, ya, saya harus menyesuaikan diri,” katanya kepada GOAL dalam wawancara di pusat latihan Philadelphia.

Di situlah intinya. Sullivan adalah remaja yang tiba-tiba berada dalam tekanan dunia sepak bola Amerika sebelum kebanyakan orang siap. Namun, di mana banyak talenta muda gagal—Freddy Adu sering disebut sebagai peringatan—Sullivan tampak sangat nyaman. Ada kepercayaan diri, kadang sedikit arogan. Sullivan mungkin bakat terbesar yang pernah ada di sepak bola Amerika. Dan ia sepenuhnya menerima itu.

“Saya tahu ada tekanan,” ujarnya. “Tapi begitu saya melangkah ke dalam garis putih, semua itu sirna.”

OSZAR »